It's been a while...
Bila ada anak kecil, aktiviti menonton wayang is more like playing hide & seek di tempat gelap. Sekali sekala, suara-suara kecil akan kedengaran jelas panggil "Mama!!" Which of course, the more you hear it, the more you're sinking on your own seat.
Anyhow, hubby suruh aku cuti untuk daftar sekolah Dyana (kemasukan Tahun 1 tahun depan). Memandangkan kami merancang untuk pergi ke sekolah berkenaan sebelah petang, aku pun ajak la suami nonton wayang.
Dari senarai wayang yang ada, aku cuma tertarik mau tengok wayang ni. Kenapa?
Judging from the cast line-up, it's hard to resist kan?
Sinopsis
Memandangkan ini cerita perang, aku harapkan wayang ini akan penuh dengan letupan dan darah berpercikan sana dan sini. Well, you can see that of course since it's a war (duh..). Cuma tidak la sedasyat yang aku harapkan. More than anything this story is not about the war. It's more about saving karya agung Perancis dan England dari dicuri oleh Nazi dan orang Rusia dan memulangkannya ke negara asal. The more I see it, the more I see the similarity between this movie and Saving Private Ryan. Except this time, it's the paintings. Though it's not much of a bomb or blood, I have to say it's a nice movie. Of course since it's based on a true story. The humor between these Monuments Men is definitely refreshing.
No comments:
Post a Comment